Monday, July 21, 2014

Ini Dia bkti Baru mnfaat Sunat

mampir di tips agar cepat hamil. bkti baru mnybutkan sunat dpt mncgah tertular HIV (virus yg melemahkan kekebalan tubuh), jg penyakit lain yg mematikan jutaan orang. saat ini bbrp dkter mempertimbangkan kmbli pandangan mrka mengenai prosedur ini.

Sunat ialah prosedur operasi yg telah umum. namun jg mjd hal yg sensitif bila terkait budaya & agama. bhkn di komunitas medis sendiri, msh ada perdebatan & pro-kontra tentang alsn dlakuknnya sunat pd anak pria. slma bbrp dekade, sadar akn kepekaan ini, kalangan medis diam mengenai sunat.

skrg bukti-bukti mmperlihatkn jika prosedur memotong kulup pd penis dpt mncgah sejmlh penyakit menular seksual. riset yg dlakukn olh Pusat Pengendalian & pncghn Penyakit (CDC), AS, di Afrika Selatan, Kenya, & Uganda antra 2005 & 2007 mnnjukkan jika sunat pd pria dewasa mengurangi rsko tertular HIV sampai 50 - 60 persen. Hal ini sudah mengarah ke pengembangan program yg menawarkan sunat di sejmlh negra Afrika, yg didukung olh Organisasi kshatn Dunia, dg prediksi jika dlm jngka pnjg sunat dpt menyelamatkan jutaan nyawa.

Sunat smpat memicu kontroversi di Amerika. "Sunat mrpkan prosedur medis yg tak etis," kata Georganne Chapin, direktur eksekutif Intact America, yg berskp kontra trhdp sunat. "Kami tak akn membiarkan mrka mlakukn tindakan ini pd anak cowok mrka."

dg mencermati bukti-bukti mnfaat sunat, sperti yg diperoleh peneliti dr CDC di 3 negra Afrika tsb, Ronald H. Gray, profesor pd Univ Johns Hopkins, mengatakan, "Bukti-bukti yg diperoleh makin kuat dg adanya hsl uji coba mengenai potensi mnfaat sunat."

"Sunat scra substansial tentu akn mncgah sejmlh infeksi," kata Gray. "rskonya jauh lbh kecil ketimbang gunanya."

disamping mengurangi rsko HIV, penelitian mnnjukkan sunat memotong rsko trkna HPV (virus pemicu kanker leher rahim) & herpes, mnrut ulasan Gray yg dipublikasikan Januari 2010 di Archives of Pediatric & Adolescent Medicine. mnrut Gray, wanita yg berhbngn seks dg laki-laki yg bersunat sdikit kmungknan trkna HPV & infeksi bakteri.

tempo.co

No comments:

Post a Comment